06 Oktober 2009

JIWA YANG SEDERHANA

Jiwa yang sederhana
Lahir dari rahim embun
Mengalir dihela cadas jaman

Bagai pagai
Semilir menyapa hari
Bersama rerumput berdawai

Enyah keluh
Menikmati bulan senja juga kemarau

Jiwa yang sederhana
Ingin mengecup gemintang
Mencecap harum sedap malam
Dan membaginya pada semesta

Jiwa yang sederhana
Kan selalu kaya



7 komentar:

Anonim mengatakan...

Jiwa yang sederhana. Kan selalu kaya. Siapakah itu? Aku percaya, itu kau.

JoeM mengatakan...

Hayy you. Aku mungkin tak kaya. Tapi aku bahagia. Jika aku tak bisa bahagia menikmati purnama, maka aku akan bahagia menikmati gerhana. i mean, Aku akan menikmati apa saja, dan bahagia. Wanna joint?? ^_^

Anonim mengatakan...

salam,

Mbak, ko bisa memproduksi kata2 seperti itu, beh beh..

Indah dan membawa makna..

tikaetos mengatakan...

Jiwa yang selalu tersenyum
Kan selalu kaya..
Semoga hari kan selalu pagi
Meski dendangnya terdengar sepi
Namun genderangnya terdengar dekat
Membawa harapan baru
Yang bangun dari masa dulu

Anonim mengatakan...

Berarti benar kan. Bukan hanya saya yang bilang kalau tulisan mbak jumhar tu bagus. Yok opo kok iso nulis apik koyok ngono. Abas pun bilang begitu. Tapi tetep Bas, mbak jumhar gak gelem ngaku. She is too modest.

JoeM mengatakan...

@ Tika: " ....... " (Aku sedang memeluk hatimu)

@ Mas Sam Mas Bas: jujur, tulisan yang ini terinspirasi dari: simplex veri sigillum. selalu ada hal2 hebat di sekeliling, bahkan saya menuliskannya terlalu sederhana.

didashining mengatakan...

dida speechless mbak..
terus terang, tulisan mb jum keren banget..
sama pertanyaannya, kok bisa nulis kayak gitu mb?
tika yg jg bs kyk gitu, dida blm bisa